Minggu, 28 November 2010

BELANDA - TANAH SEDIKIT, PERTANIAN MAJU??

        Berkaca dari pengalaman negeri Belanda yang juga hidup dari sektor pertanian, perlu disadari bahwa industri pertanian bisa dijadikan pendorong utama perekonomian Indonesia. 

Jika dilihat dari luas wilayah serta potensi yang dimiliki negeri di Nusantara, Indonesia harus bisa melakukan hal serupa. ”Negara kami kecil, tetapi di dunia besaran perekonomian kami ada di urutan ke-16,” tutur Martin J Kropff, Rektor Universitas dan Research Wageningen, Den Haag, Belanda, Jumat (27/8).

Luas wilayah Belanda hanya 41.526 km persegi. Luas wilayah Indonesia 1.919.440 km persegi. Dan, nyaris seluruh wilayah Belanda ada di bawah permukaan laut.

Akan tetapi, justru wilayah-wilayah pinggir laut yang dulu semestinya adalah laut kini menjadi lahan pertanian yang subur, peternakan, dan lokasi utama agroindustri yang mampu menyumbang 20 persen terhadap pendapatan nasional (PNB) Belanda. Pendapatan per kapita Belanda pun tercatat 2 persen di atas rata-rata orang Eropa.

”Ekonomi kami ditopang sekitar 20 persen dari agroindustri,” ungkap Martin Kropff pula. Sedemikian canggihnya industri pertanian Belanda sehingga, menurut Kropff, pertanian Belanda tak hanya menguntungkan pasar negeri sendiri, tetapi juga negara lain.

Universitas Wageningen, sebagai pusat studi dan juga pusat riset pertanian Belanda, turut memainkan peran kunci dalam kemajuan pertanian yang dicapai negeri berpenduduk sekitar 17 juta jiwa ini (dibandingkan Indonesia yang 240 juta jiwa).

Universitas Wageningen menjadi salah satu pusat riset dengan hasil risetnya diterapkan Pemerintah Belanda dalam menjalankan roda pertanian Negeri Kincir Angin itu.

Kuncinya riset

Belajar dari pengalaman selama perekonomian sulit di masa Perang Dunia ke-2, ungkap Martin Kropff, Belanda pun melakukan investasi di bidang riset. Dari riset-riset ini kemudian digulirkan inovasi-inovasi, di antaranya untuk industri pertanian.

Wageningen, sebagai salah satu pusat studi dan pusat riset pertanian, pada akhirnya tidak hanya menampung mahasiswa-mahasiswa domestik untuk gelar doktor (PhD), tetapi juga menjadi semacam pusat riset yang lebih internasional.

”Mereka tak hanya melakukan riset di sini, tetapi juga riset di negeri masing-masing. Mereka datang dari lebih 100 negara,” ungkap Rektor Wageningen, yang beberapa bulan lalu melakukan perjalanan ke Bogor, Yogyakarta, dan Jakarta untuk penjajakan kerja sama dengan Indonesia.

”Setidaknya ada 104 mahasiswa Indonesia yang belajar di sini,” ungkap Martin Kropff, yang mengungkapkan pula bahwa Wageningen tak lebih adalah kota pelajar dan ilmuwan.

Dari sekitar 35.000 penduduknya, 6.500 orang di antaranya adalah para pengajar dan staf Universitas Wageningen dan 10.000 lainnya adalah mahasiswa.

”Bahkan, industri benih merupakan salah satu penghasil utama pertanian kami, di samping tentunya penghasil utama industri bunga,” ungkap Rektor ini pula.

Dia memberikan sebuah ilustrasi bahwa sekilogram benih tomat dari Belanda saat ini, misalnya, di Eropa bernilai lebih mahal daripada sekilogram emas. Itu semua merupakan hasil riset dan teknologi yang dikembangkan Belanda sejak lebih dari setengah abad yang silam.

38 komentar:

  1. tolong dikasi komentar,ya...??
    :)
    trims...

    BalasHapus
  2. ternyata bekas negri jajahan kaya kita ini belum bisa "bener2" bangkit buat ngelebihin yang prnah ngejajah kita ya. .
    ironisnya, ahahaha. . *sok banget*

    BalasHapus
    Balasan
    1. mental rakyat Indonesia belum berubah, sebagian besar masih mental rakyat terjajah. Pada masa penjajahan, koloni Belanda memanfaatkan orang-orang Indonesia yang berusaha memperkaya diri sendiri untuk menghancurkan bangsanya. Semoga cara berpikir lama itu bisa dikikis habis oleh pemuda-pemudi Indonesia yang cinta bangsa dan tanah airnya.

      Hapus
  3. Padahal dari banyak aspek, Indonesia jauh lebih berpotensi....
    Negara Agraris masih kalah sama negara kincir angin, dalam hal agraris.....
    ayo, kita yang bangkitkan...!!

    BalasHapus
  4. ironis memang,,dulu kompeni dateng jajah indonesia untuk ambil SDA kita yang kaya, dan sekarang yang ada, si negeri kompeni SDA-nya lebih kaya dari kita ya

    BalasHapus
  5. wah memang ironis yaa.. bagaimana cara efektif agar dapat menarik ara pemuda desa untuk mau bertani?? kan banyak pemuda desa yang mending kerja di kota, walaupun belum jelas mw kerja apa, drpd hanya jd petani...

    BalasHapus
  6. wahwah, baru tau kalo ad info yg beginian..
    kalo gitu harusnya yang disejahterakan di Indonesia itu petaninya dulu ya biar pertanian kita maju jugag.. :)

    BalasHapus
  7. kalo menurut aku, itu faktor manajemen sistemnya....
    dari segi SDA, jelas Indonesia yang lebih unggul

    BalasHapus
  8. intinya... kita harus saling berkerja sama membangun negeri ini

    BalasHapus
  9. kalau menurutku yang terpenting itu kualitas , bukan kuantitas :)

    BalasHapus
  10. mang jenis pertanian apa ci yang dikembangkan disana kan disana musimnya g karuan.dingin dingin banget panas jg g jelas. terus gmn penanganya?

    BalasHapus
  11. Belan da menerapkan sistem pertanian modern kompetitif, salah satunya dengan Kemasan yang menarik dan diletakkan di tempat yang mewah sehingga akan meningkatkan nilai jual. Tindakan pasca panen yang tepat, seperti pengakutan dengan pendinginan akan mampu membuat produk bertahan lebih lama. Tentunya sistem ini harus di dahulukan dengan perencanaan keuangan yang matang.
    Iklim yang kurang bersahabat seperti di Indonesia bagi pertanian, membuat penerapan pertanian dilakukan di Green house.

    BalasHapus
  12. ironis, Indonesia yg melimpah SDA-nya, tp minim SDM-nya..

    BalasHapus
  13. mari kita terapkan ilmu tekling dalam pertanian indonesia...
    jaya pertanian indonesiaQ...

    BalasHapus
  14. wah.. hebat banget tu Belanda

    ayo Indonesia semangat jangan mau kalah sama negeri penjajah !!!

    BalasHapus
  15. Ternyata Belanda kreatif juga ya? Indonesia pasti bisa lebih kreatif dalam mengelola sumber daya alamnya, termasuk dalam pertanian. Ayo bangkitkan dunia pertanian indonsia!!! :D

    BalasHapus
  16. belanda penduduknya sedikit, jadinya bisa diatur.tapi indoonesia rakyatnya banyak, udah gitu pada ga bisa dikasih tau semua lagi, jadi gini deh akibatnya, zzz

    BalasHapus
  17. apa sich yang menyebabkan pertaniannya maju? padahal secara sumberdaya alam itu mereka tergolong miskin!

    BalasHapus
  18. win, belanda bisa menjadi seperti itu apa karena pengalaman menjajah di ngeri pertanian Indonesia ?

    BalasHapus
  19. klo belanda bisa buat riset knp Indo ga bisa??T.T

    BalasHapus
  20. dilihat secara keunggulan komperatif indonesia memang lebih unggul, namun indonesia masih kamalah dalam keunggulan kompetitif. Secara SDA kita sebenarnya tidak kalah jauh, namun memang kepedulian SDA ini yang kurang terhadap kemajuan indonesia.
    Reframing aja atas keberhasilan belanda untuk menjadikan indonesia menjadi lebih maju..
    *anget2nya ss....hoho..

    BalasHapus
  21. @Asih: hahaha... :D mungkin juga...

    @Robby: bisa kok.... kita yg punya tanggung jawab itu nanti..

    @Fandy: sip deh.... reframing mode on..
    :)

    BalasHapus
  22. belanda aja bisa, kita juga bisa...
    :)
    keep reframing..

    BalasHapus
  23. trus, menurut kamu, sbnrnya apa sih yg salah sama negara kita masalah pemberdayaan petani daerah?

    BalasHapus
  24. klo menurutku, itu karena kurangnya konsentrasi pemerintah terhadap bidang pertanian...
    padahal, itu adalah kekuatan kita sebagai negara agraris...
    iya,kan??

    BalasHapus
  25. massa kita kalah ma blanda,,
    harus lebih maju donk...
    ayooooo indonesiaku...

    BalasHapus
  26. klo boleh tau, hasil agroindustri di belanda apa aja yaa ?
    kenapa pertanian disana bisa maju ?

    BalasHapus
  27. hhmmm ... gimana ya memajukan pertanian indonesia menurut anda di tanah indonesia seperti ini . sedangkan di belanada aja yang tanahnya berada di bawah permukaan laut bisa seperti itu ??

    BalasHapus
  28. yg penting ada manajemen yg bagus dan....
    DUKUNGAN PEMERINTAH...

    klo cuma kita aja berjuang dan berusaha, tapi klo usaha kita g didukung ma pmerintah (dana khususnya...)
    ya percuma..
    ya gak??

    BalasHapus
  29. hemm..air buat irigasinya kandungan garamnya banyak gak ni??? kan negara di bawah permukaan laut...

    BalasHapus
  30. belanda aja bisa masa indonesia ga bisa,,hohoho

    BalasHapus
  31. nice info. kita jangan mau kalah ni sama belanda.

    maju agroindustri Indonesia!!

    BalasHapus
  32. wuih apa jadinya kalo indonesia di bawah permukaan laut wuih

    BalasHapus
  33. waw,, bagus tuh, bisa jadi inspirasi

    BalasHapus
  34. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

tolong diberi komentar,ya...
masukanmu sangat berarti.
:)
GBU